{ KODE IKLAN ADSENSE 300x250 )
Prestasi membanggakan diraih putra Lamongan. Seorang anak petani menerima penghargaan bintang Adhi Makayasa dari Presiden Jokowi dan menjadi salah satu lulusan terbaik Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).
Putra petani itu yakni Samsul Huda. Anak ke 3 pasangan Slamet dan Srikanah, warga Dusun Tutup, Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, ini salah satu dari 94 lulusan terbaik AAL tahun 2017.
Samsul Huda pernah mengenyam pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Khoiriyah dan lulus pada tahun 2005/2006. Saat di bangku Madrasah Ibtidaiyah, prestasi Samsul Huda sudah terlihat, terbukti sejak kelas 1 hingga kelas 6 yang masuk kategori peringkat kelas. Setelah lulus dari Madrasah Ibtidaiyah, Samsul Huda, kemudian melanjutkan ke jenjang berikutnya masuk di SMP Negeri 1 Modo dan lulus tahun 2007/2008. Samsul kemudian melanjutkan sekolahnya ke SMA Negeri 1 Babat hingga lulus tahun 2010/2011.
Bagi Slamet, prestasi yang diraih putra ke 3-nya ini tidak mudah membalikkan kedua telapak tangan. Sebab butuh kerja keras, apalagi desanya jauh dari perkotaan. Slamet bercerita sebelum diterima di AAL, Samsul pernah mendaftar menjadi tentara namun gagal.
Kegagalan itu melecut Samsul untuk lebih bekerja keras lagi. "Kegagalan itu ternyata melecut semangat anak saya untuk berusaha lebih keras lagi," kata Slamet kepada wartawan di rumahnya, Selasa (18/7/2017).
Di mata kedua orang tuanya, Samsul Huda semasa kecil juga tergolong bandel seperti kebanyakan anak-anak lainnya. Hanya saja, Samsul yang kelahiran 29 April 1994 tersebut termasuk anak yang patuh kepada kedua orang tuanya.
"Kalau saya marahin, dia diam dan nurut (patuh). Ya, karena pinginnya itu anak saya pintar, Nek mbeling sekolah ya gak tak sangoni (Kalau bandel bersekolah ya tidak dikasih uang saku)," jelasnya.
Sewaktu masih di bangku SMP, Samsul juga suka membantu Slamet ke sawah. Kadang, aku Slamet, Samsul juga ikut mencari rumput untuk hewan ternaknya. Slamet bercerita, Samsul termasuk anak yang pendiam dan jarang keluar jalan-jalan kalau tidak diajak orang tua. Setiap waktu, lanjut Slamet, selalu digunakan untuk belajar. "Wong anake wong tani kok (lah anaknya petani kok)", tuturnya.
Prestasi yang diraih Samsul Huda saat ini membuat bangga Slamet dan Srikanah. Bahkan, teman bermain Samsul juga mengaku bangga dan senang karena ada anak desanya yang mampu berprestasi dan berguna bagi bangsa. Slamet berharap, Samsul bisa menjadi orang yang baik dan tidak sombong.
"Sebagai orang tua, saya harap Samsul menjadi orang yang baik, tetap sopan sama orang tua, dan tidak sombong kalau jadi orang berpangkat," kata Slamet berharap.
Sumber: detik